Breaking News

KLINIK ANGKER - Film Bioskop Indonesia Terbaru | Film Horor Indonesia 2018

Selain sebagai tempat menangani orang yang sakit, rumah sakit juga memang dikenal dengan tempat yang horor banget, apalagi ketika memasuki malam hari. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena memang fungsi dari adanya rumah sakit sendiri adalah tempat yang diisi dengan berbagai macam kejadian dari fase sakit, kritis, hingga meninggal. Salah satu contohnya adalah korban kecelakaan.

Rumah sakit juga terkenal sebagai tempat angkerkarena di setiap rumah sakit memiliki ruangan khusus jenazah atau biasa disebut kamar mayat. Bisa dikatakan rumah sakit adalah tempat horor kedua setelah kuburan. Terlebih saat kita sedang sendirian menjaga teman atau keluarga yang sedang dirawat. Hiii bawaannya pengen peluk suster. 

Berikut ini adalah cerita misteri tentang 5 rumah sakit paling angker di Indonesia. Mungkin salah satu rumah sakitnya berada di daerahmu. 

1. Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)
Berada di Jakarta Pusat, rumah sakit ini pertama dibuka tahun 1919. Memang terbilang sudah sangat lama rumah sakit ini menangani berbagai macam pasien. Namun di balik itu, rumah sakit ini punya banyak kisah mistis yang sering dialami pasien atau kerabat pasien yang sedang menjenguk ke RSCM. Salah satu cerita mistis tentang RSCM adalah terjadi tahun 2008, ada seorang mahasiswa sebut saja Ramli (nama disamarkan) ketika pulang kuliah menuju rumahnya, Ramli melihat segerombolan orang sedang berkumpul di pinggir jalan. Ketika didekati, ternyata terjadi kecelakaan sepeda motor yang terbilang cukup parah.

Saat sedang melihat korban, Ramli pun mengenali korban kecelakaan tersebut. Ia adalah teman sekampus Ramli. Dengan segera ia menolong temannya tersebut dan membawa ke rumah sakit terdekat dengan bantuan warga yang berada di lokasi kejadian. Kebetulan rumah sakit memadai yang paling dekat dengan tempat terjadinya kecelakaan adalah RSCM. Setibanya di RSCM, teman Ramli mendapatkan perawatan intensif karena luka yang dideritanya cukup parah. Ramli pun segera menghubungi kedua orang tua korban. Namun, orang tua temannya berada di luar kota. Besok pagi baru bisa sampai di Jakarta. Orang tua korban pun meminta Ramli untuk menemani anaknya hingga setibanya mereka sampai di RSCM besok pagi.

Ramli pun menelpon keluarganya untuk meminta izin menemani temannya di rumah sakit. Saat itu jam menunjukkan pukul 23.30, suasana rumah sakit sudah sangat sepi. Ramli mencoba tidur tapi gagal karena masih shock dengan apa yang dialami teman kampusnya. Karena merasa bosan, Ramli memutuskan untuk mencari segelas kopi. Ia pun menanyakan letak kantin kepada suster yang ia temui di salah satu lorong RSCM. Namun ternyata letak kantin yang ditunjukkan suster amat membingungkan. Terpaksa ia mencari-cari sendiri dengan insting yang ia miliki demi segelas kopi.

Ketika Ramli menelusuri salah satu lorong yang lebih gelap dari lorong-lorong sebelumnya, ia mencium aroma obat-obatan yang sangat menyengat. Selang beberapa menit, ia mendengar suara aneh seperti orang sedang berbisik yang berasal dari sebuah lorong di depannya. Ramli pun mencari sumber suara tersebut karena merasa penasaran. Ketika ramli mendekati sebuah bangsal yang sangat minim cahaya, suara aneh itu terdengar jelas di dalam bangsal. Dengan rasa penasaran campur takut, Ramli pun berjalan memasuki bangsal tersebut. Di dalam ruangan itu banyak sampah medis bertaburan di lantainya. Ketika Ramli memasuki bangsal, suara tersebut pun seketika menghilang. Segera Ramli menyebar pandangannya melihat kondisi bangsal yang terlihat sangat berantakan. Pandangan Ramli pun tertuju pada sebuah meja yang terletak di sudut ruangan, saat itu pandangannya sedikit buram karena kondisi bangsal yang minim cahaya. Setelah berusaha melihat dengan jelas, betapa kagetnya Ramli dengan apa yang ia lihat, ia melihat sepotong kepala wanita berambut panjang tergeletak di atas meja dengan wajah senyum dan mata menatap tajam ke arah Ramli sambil cekikikan.

Sontak Ramli pun kaget campur lemas dengan apa yang ada di hadapannya saat itu. Ia pun bergegas lari dari ruangan tersebut menuju keluar dengan tergesa-gesa, namun ia tersandung sesuatu di depan bangsal. Seketika Ramli menoleh mencoba ingin tahu apa yang membuatnya tersandung, ternyata yang membuatnya jatuh adalah tubuh seorang pria yang tidak memiliki tangan dan kaki. Pria tersebut menatap Ramli dengan tatapan kosong tanpa ekspresi apapun, Ramli pun segera bangun dan langsung lari meninggalkan bangsal dan tak lama ia menabrak satpam hingga keduanya terjatuh.

Satpam tersebut kaget melihat Ramli yang sudah sangat pucat dan gemetaran. Ramli pun segeran dibawa ke pos satpam untuk ditenangkan dan diberi minum. Ramli pun menceritakan yang ia alami barusan. Satpam pun meceritakan bahwa ruangan itu adalah bekas instalasi bedah umum, tetapi bangsal itu sudah lama tidak di gunakan lagi. Dan memang tempat itu sangat angker dan beberapa kali terlihat penampakan hantu berupa potongan tubuh manusia. Ramli pun meminta diantarkan ke ruang ICU tempat temannya di rawat. Dan ia tidak pernah meninggalkan tempat itu. Hingga pagi menjelang.

2. Rumah Sakit Dharma Medika (Tulungagung)
Kisah nyata ini terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Seorang ibu berusia 55 tahun bernama Aminah (nama samaran) terbaring sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit ternama di Kota Tulungagung, Jawa Timur. Ia menderita penyakit liver yang sudah parah. Mata dan kukunya sudah berwarna kuning dan dokter berpesan kepada keluarga agar ikhlas dengan apapun yang terjadi, karena penyakit nenek ini sudah kronis dan keluarga terlambat membawanya ke rumah sakit. Ibu Aminah di rawat di ruang kelas VIP agar mendapatkan perawatan intensif, mengingat sakitnya yang terlalu parah.

Pagi, siang, sore dan malam para petugas perawat datang memeriksa sesuai jadwal rumah sakit. Bahkan pada malam hari ia mendapatkan pemeriksaan dua kali oleh petugas suster, yaitu pada jam 7 malam selepas Isya dan jam 2 malam dini hari. Setiap jam 7 malam, ibu Aminah selalu diperiksa oleh dokter dan diikuti oleh beberapa perawat atau suster. Dan pada jam 2 malam, ia hanya diperiksa oleh seorang perawat saja yang sudah berumur tua, sekitar 55 tahun sama seperti ibu Aminah. Tim dokter setiap hari terus menasehati pihak keluarga agar senantiasa bersabar dan ikhlas akan apapun yang terjadi, mengingat perkembangan kesehatan ibu Aminah ini kian memburuk dari hari ke hari. 

Namun, pada hari ke tujuh tim dokter terkejut ketika mendapati ibu Aminah tampak segar bugar. Dari hasil pemeriksaan, ibu Aminah diketahui kondisi kesehatannya mulai membaik. Lantas ibu Aminah menanyakan kepada dokter dan para perawat yang memeriksanya pada jam 7 malam seperti biasanya itu, kemana suster tua yang selama ini selalu mengobatinya pada sekitar jam 2 malam. Ibu Aminah ingin mengucapkan terima kasih kepadanya. Namun, dokter dan para perawat terkejut mendengar pertanyaan ibu Aminah. Karena sesuai jadwal rumah sakit, tidak pernah ada pemeriksaan yang dilakukan oleh suster maupun dokter pada jam 2 malam. Dan yang lebih terkejut lagi, di rumah sakit itu tidak ada suster tua yang berumur sekitar 55 tahun. Semua suster di rumah sakit itu rata-rata masih muda, dan bahkan para dokter di situ juga masih muda, di bawah 50 tahun. Suasana menjadi merinding seketika karena pada saat itu adalah jam 7 malam, di mana ibu Aminah mengatakan bahwa suster tua itu selalu datang dari arah selatan, padahal arah selatan itu bukanlah ruang perawat, melainkan kamar mayat. 
3. Rumah Sakit Bandung Medical Center


Meski sudah usang dan tidak pernah digunakan, rumah sakit ini masih tetap dikunjungi oleh beberapa komunitas di malam hari. Tentunya hanya untuk menguji nyali dan melihat penampakan yang ada di rumah sakit Bandung Medical Centre atau yang akrab dikenal dengan BMC. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan H. Wasid No. 1, Lebak Gede ini sudah 17 tahun tidak digunakan.

Cerita ini terjadi pada tahun lalu, tepatnya pada malam minggu jam 8 malam. Sekelompok 5 orang sekawan mencoba mendatangi BMC karena mereka penasaran dengan cerita angker yang terjadi di sana. Ketika baru mau memasuki BMC, hawa tidak enak pun menghampiri mereka berlima. Namun, nyali mereka tidak langsung menciut begitu saja. Setibanya di dalam, di lantai 1 mereka mencium aroma bau busuk dan 3 orang melihat sosok 2 suster.

Mereka pun langsung menaiki tangga di lantai 2. Di lantai 2 mereka mendengar ada yang mengetuk-ngetuk kaca di kamar bayi dan seketika hawanya menjadi ga enak. Ketika sampai di lantai 3, terdengar dengusan orang bernafas dengan kencang. Mereka saling tatap menatap seolah ada yang sengaja melakukan itu. Lanjut naik ke lantai 4 salah seorang dari mereka sepintas melihat sosok wanita berjalan memasuki salah satu ruangan di lantai itu. Dan seketika saat itu suasananya menjadi dingin. Selain dingin, suasana di lorong itu sangat lembab dan sedikit sesak. Salah satu seorang di antara mereka juga mencium bau busuk. Mereka berlima pun segera mengurungkan niat berlama-lama di dalam rumah sakit BMC karena suasananya udah ga karuan. Namun ketika mereka melawati kamar nomor 103-104 ada sesosok perempuan yang sedang mengintip di jendela ke arah mereka. Setelah mereka keluar dari BMC, mereka bertemu seorang warga sekitar dan menceritakan yang mereka alami barusan. Menurut warga sekitar, perempuan yang mengintip di kamar 103 itu bernama Desi, ia bunuh diri di kamar itu.

4. Rumah Sakit Immanuel Bandung
Cerita mistis ini terjadi pada tahun 2000. Di mana hari itu bertepatan dengan malam jumat (engga kilwon). Salah seorang pasien bernama Ibu Eni saat itu sedang melakukan proses persalinan di rumah sakit Immanuel. Proses persalinan Ibu Eni berjalan dengan lancar. Ibu Eni melahirkan seorang bayi perempuan sehat dan cantik. Keluarganya menyambut kelahiran bayi itu dengan sukacita. Di malam setelah persalinan selesai, di kamar itu hanya ada Ibu Eni dan suaminya yang sedang tertidur di sofa yang telah tersedia di kamar persalinan.

Perasaan gelisah menghantui pikiran Ibu Eni karena mencemaskan bayinya yang letaknya lumayan jauh dari kamarnya. Pada pukul 00.30 Ibu Eni terbangun karena ada suara gaduh di luar kamarnya. Ia ingin membangunkan suaminya namun tak tega. Ibu Eni mendengar suara di luar kamarnya seperti ada keranda yang sedang didorong dengan kencangnya (seperti ada yang meninggal dunia) dan juga terdengar suara isak tangis dari keluarga almarhum, mereka menangis histeris. Ibu Eni mulai curiga karena suara itu berlangsung cukup lama. Rasanya ingin sekali berjalan turun dari kasur dan mengintip di jendela kamar. Namun, Bu Eni mengurungkan niatnya karena takut ada sesuatu hal buruk terjadi.

Esok paginya Ibu Eni bertanya kepada suster yang bertugas saat itu. “Sus, tadi malam ada yang meninggal ya?” Tanya Bu Eni. “Iya bu, ada. Tapi ibu tau dari mana ada orang yang meninggal?” Tanya suster. “Tadi malam saya mendengar keranda melewati ruangan ini, isak tangis keluarga pun terdengar”. Jawab Ibu Eni. “Hah? Ibu ga salah denger? Memang tadi malam ada yang meninggal tapi engga lewat sini bu, yang meninggal langsung dibawa ke kamar jenazah yang juga tidak melewati ruangan ini” jelas suster itu. Ibu Eni pun langsung terdiam mendengarnya. Suara itu pun terdengar selama dua hari dua malam. Karena Ibu Eni sudah tidak kuat lagi, ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah. 

5. Rumah Sakit Mardi Waluyo (Blitar)
Berdiri sejak 1942, rumah sakit ini memiliki banyak cerita misteri. Banyak kejadian-kejadian mistis yang terjadi di gedung tua yang memang sudah tidak difungsikan karena sudah ada bangungan baru di jalan Kalimantan. Ada sebuah cerita yang dialami oleh seorang suami istri sebut saja namanya Elis (samaran) usia kandungannya sudah menginjak ke 9 bulan dan waktunya untuk melahirkan. Pada malam itu pukul 7 malam Elis dan suaminya yang bernama Aji turun ke kota Blitar niat hati ingin membeli baju bayi di toko perlengkapan bayi. Aji mengantarkan istrinya dengan mengendarai motor. Sehabis membeli pakaian bayi Elis mampir ke warung nasi goreng di pinggiran jalan Mawar.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Aji dan Elis bergegas hendak pulang, ketika diparkiran motor perut Elis terasa sangat sakit. Elis meminta Aji untuk membawanya ke rumah sakit, karena Elis sudah merasakan bayinya akan lahir saat itu juga. Akhirnya Aji pun langsung menyalakan mesin motornya dan menyisiri jalan untuk mencari rumah sakit terdekat, ketika melewati jalan depan gerbang masuk gedung tua RS. MARDI WALUYO. Tanpa pikir panjang Aji masuk gerbang gedung itu, dan memapah istrinya berjalan menuju suster jaga dan satpam. ”Suster tolong istri saya mau melahirkan” kata Aji.

Tanpa bicara suster itu tersenyum dan menganggukan kepala. Elis pun dibawa ke ruang bersalin oleh 4 orang suster dan ada 1 dokter yg menangani prosesi Elis melahirkan, tak lama kemudian Aji mendengar tangisan bayi. Setelah Aji menemani istrinya yang habis melahirkan, ia pun pamit keluar kepada istrinya yang sedang menyusui anaknya untuk mengabari keluarganya di rumah. Aji pun pergi meninggalkan ruang bersalin, ketika Aji melewati lorong dan melintasi kamar-kamar pasien, banyak pasien sakit dirawat di sana, semua orang itu memandang ke arah Aji. Kemudian ia mencoba menyapa salah satunya tetapi tak ada jawaban, semua diam membisu. Suster-suster pun banyak yang lalu lalang tapi mereka diam semua. Aji mulai merasakan ada sesuatu yang janggal pada rumah sakit ini.

Keesokan harinya pagi-pagi jam 5. Aji kembali ke rumah sakit untuk menjemput istrinya ,ketika sampai di depan gerbang masuk. Aji mendapatkan keganjilan lagi yang dirasakannya, tak ada satpam, tak ada mobil ambulan, tak ada suster yang lalu lalang. Sepi seperti tak berpenghuni, tapi Aji tetap masuk menuju kamar inap di mana istrinya semalam. Ketika dia menoleh ke kanan dan ke kiri, semua kamar-kamar inap pasien sakitpun sepi. Tak ada satu pasien pun.

Hati Aji menjadi cemas, jantungnya berdegup kencang dan bulu kuduknya merinding. Sesampainya di kamar inap pasca melahirkan, ia tercengang kaget. Istrinya tidak ada di tempat, ia semakin cemas dan takut, tetapi dia tetap memberanikan diri. Sambil menangis dia memangil-manggil nama istrinya. Dia mencari ke setiap lorong kamar, tetapi tak ada sahutan, dia berlari dan terus memanggil nama istrinya Tiba- tiba langkahnya pun terhenti, ada satu lorong yang belum dilewati. Yaitu lorong kamar mayat, dia pun berlari menuju ke arah kamar mayat. Dia pun terhenti langkahnya dia mendengar isak tangis dari kamar itu, dan seperti isak tangis istrinya. Tanpa pikir panjang Aji membuka pintu kamar mayat. Dia mendapati istrinya menangis duduk sambil memeluk erat anaknya dengan wajah yang pucat pasi,dan terlihat wajah ketakutan yang luar biasa dari Elis. Elis tak bisa bicara cuma menangis lega karna Aji datang menjemputnya. Aji langsung mengajak anak istrinya keluar dari gedung itu.

No comments