Waktu Alam Semesta Bisa Berhenti Total
Orang selalu berkata bahwa waktu akan bergerak cepat seperti usia. Tapi teori ilmiah terbaru mengatakan, hal sebaliknya bisa saja terjadi.
Teori radikal dari akademisi menunjukkan bawah waktu itu bisa melambat dan akhirnya bisa berhenti sama sekali.
Pikiran terbaru itu diajukan para peneliti yang bekerja di universitas Spanyol, yang mengatakan bahwa kita semua telah tertipu dan berpikir alam semesta berkembang. Faktanya, waktu itu melambat sampai akhirnya dalam miliaran tahun akan berhenti sama sekali.
Walaupun temuan itu terdengar mengkhawatirkan, teori itu bisa menghabiskan waktu untuk merenung atau tidak bisa tidur.
Menurut para ilmuwan, hilangnya waktu secara bertahap tidak dapat terlihat mata manusia. Dan mereka juga mengatakan, kita semua akan pergi jika waktunya benar-benar berakhir.
Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/ kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.
Jenis-jenis pengukur waktu atau jam adalah:
- Jam matahari
- Jam analog
- Jam digital
Profesor Senovilla kepada majalah New Scientist mengatakan,
Segala sesuatunya akan dibekukan seperti snapshot dari sejenak, selamanya.
Planet kita akan pergi pada saat itu.
Para ilmuwan sebelumnya telah mengukur cahaya dari bintang yang meledak untuk menunjukkan bahwa alam semesta mengembang dengan kecepatan tinggi.
Namun para ilmuwan dengan teori terbaru mengatakan kita sedang melihat hal yang mundur.
Namun para ilmuwan dengan teori terbaru mengatakan kita sedang melihat hal yang mundur.
Untuk mengukur skala waktu yang berlangsung sangat cepat (di dalam dunia elektronika dan semikonduktor), kebanyakan orang menggunakan satuan:
- mili detik (seperseribu detik),
- mikro detik (seper satu juta detik),
- nano detik (nanoseconds),
- piko detik (picoseconds), dst.
Dalam dunia fisika, dimensi waktu dan dimensi ruang (panjang, luas, dan volume) merupakan besaran pengukuran yang mendasar, selain juga massa dari suatu benda (time, length and mass).
Gabungan dari waktu, ruang dan massa ini dapat dipakai untuk menceritakan dan menjelaskan misteri alam semesta secara kuantitatif (berdasarkan hasil pengukuran). Misalnya tenaga (energi) dinyatakan dalam satuan ukuran kg × (meter/ detik)kwadrat atau yang sering kita kenal sebagai satuan watt × detik atau joule.
Sebuah asumsi saat ini semuanya salah, dengan munculnya percepatan yang disebabkan waktu melambat secara bertahap.
Mungkin sulit dipercaya, namun Kosmologi di Cambridge University mengatakan ide itu bukan tanpa subtansi.
Mungkin sulit dipercaya, namun Kosmologi di Cambridge University mengatakan ide itu bukan tanpa subtansi.
Mereka percaya pada saaat itu muncul Big Bang dan jika waktu itu dapat muncul, itu juga dapat menghilang. Itu hanya efek sebaliknya.
Pandangan Terhadap Waktu
Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani.
Sebagai contoh:
Masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian.
Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.
Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir.
Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekadar cara melihat detikan arloji pada dinding yang terus berputar tanpa henti dan menunggu komando dari setiap orang, namun waktu lebih dilihat sebagai kesempatan, uang dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang tiada hentinya.
Kebebasan waktu terjadi di mana orang mampu memberikan segala karya, cipta, dan karsanya bagi semua.
No comments